Modus penipuan mengaku-ngaku sebagai pihak bank makin marak belakangan ini. Teman-teman di Halo BCA seringkali tidak habis pikir, kenapa para penipu tega melakukan kejahatan seperti ini?
Cara penipuannya pun beragam dengan satu tujuan; Mengelabuhi para nasabah untuk mendapatkan data perbankan mereka. Penipu seringnya mengelabuhi para korban dengan menelepon dari nomor tidak dikenal. Selain itu seringkali juga menggunakan nomor palsu yang disamarkan (fake caller number) sehingga menyerupai nomor resmi dari sebuah perusahaan / institusi dengan harapan terbangun sebuah kredibilitas.
Saat telepon tersebut korban angkat, para penipu akan memperkenalkan diri sebagai customer care Halo BCA. Mereka meminta waktu untuk bisa memberikan informasi penting. Seperti informasi bahwa ada aktivitas mencurigakan pada kartu kredit / rekening / mobile banking milik nasabah.
Panik?
Saat mendengar informasi tersebut – seringkali nasabah yang menjadi korban kaget & panik. Panik, sehingga lengah dan lupa bahwa pihak bank, khususnya kami di customer care Halo BCA, tidak akan pernah meminta Anda (nasabah) untuk memberikan data-data rahasia perbankan. Seperti nomor Kartu Kredit & CVV Kartu Kredit contohnya.
Nah, saat Anda sebagai korban memberikan salah satu data tersebut, penipu yang tidak bekerja sendiri ini akan melakukan aktivitas untuk menguatkan kredibilitas mereka. Bermodalkan salah satu informasi perbankan Anda, rekan si penipu akan menjalankan aksi lanjutan. Seperti mulai bertransaksi di portal-portal dengan sejumlah nominal tertentu.
Lalu, setelah transaksi tersebut berhasil - Anda akan dipandu kembali untuk mengecek bahwa benar terjadi transaksi mencurigakan di kartu kredit Anda. Seringkali Anda tidak mengecek secara seksama - dan sebaliknya jadi makin yakin bahwa penipu ini berniat baik dan akan membantu membatalkan transaksi mencurigakan tersebut.
Karena kredibilitas sudah cukup terbangun, penipu tersebut lalu menuntun Anda untuk mengamankan aset-aset perbankan lainnya. Dimana pada akhirnya Anda diminta untuk memberikan data-data seperti PIN, nomer kartu ATM, username & PIN mobile banking, OTP (one time password) yang diterima, serta data pribadi lainnya.
Tanpa disadari penipu pun berhasil mengakses beragam produk perbankan milik nasabah, seperti mobile banking lalu menguras semua asset yang ada di dalamnya.
#GenerasiAntiModus!
Jika kita teliti lebih dalam, sebenarnya penipuan ini bisa dihindarkan dengan tiga cara berikut;
Pertama, jangan pernah mengangkat telepon dari nomor mencurigakan, meskipun terlihat mirip dengan nomor resmi call centre. Sebagai contoh; nomor customer care resmi Halo BCA adalah 1500888 tanpa ada embel-embel +62, 021, atau apapun. Sebaiknya kamu tidak menyimpan nomor Halo BCA pada kontak di handphone, sehingga nomor telepon yang masuk bisa terpampang jelas.
Kedua, jika mengangkat telepon dari nomor yang tidak dikenal lalu penelpon memberikan informasi adanya aktivitas mencurigakan pada kartu kredit / rekening / mobile banking milik Anda, tetap tenang & jangan panik.
Jika memang kemudian dia meminta data-data perbankan Anda, segera matikan telepon tersebut. Sekali lagi disampaikan, bank tidak pernah minta data-data seperti PIN ATM, nomor kartu ATM, PIN mobile banking, CVV Kartu Kredit, OTP dan data pribadi lainnya karena #DatamuRahasiamu!
Ketiga, jika memang menemukan aktivitas mencurigakan seperti yang dijelaskan di atas, khusunya yang mengaku dari pihak BCA, segera hubungi Halo BCA di 1500888, Twitter @HaloBCA, Email; halobca@bca.co.id, atau WhatsApp Bank BCA 08111500998. Kami dengan senang hati melanjutkan laporan tersebut ke pihak berwajib untuk ditindaklanjuti.
Last but not least, mari kita sama-sama mengingatkan orang-orang terdekat & sekitar untuk tidak mudah tertipu oleh para penipu dengan menjalankan 3 cara di atas. Dengan begitu, kita turut serta menjadi agent of change pencetak Generasi Anti Modus.
Jakarta, 18 November.
Nathalya Wani Sabu,
Executive Vice President
PT. Bank Central Asia Tbk.
#GenerasiAntiModus.